Halaman

Jumat, 19 Oktober 2012

Bahasa Hati (part-2)


Salam Sahabat Mahakosmos,

Kita sudah mengenal ternyata Sholat Tahajud dalam Islam bila dilakukan teratur pada sepertiga malam terakhir yang lebih afdol alias manjur do’anya sekitar jam 02.30 atau 03.00 ketika sedang enak-enakan tidur pulas tanpa mimpi,  disuruh bangun.. melatih gelombang otak menjadi turun ke Delta (0,1 Hz – 3,9 Hz).  Itulah frekuensi dekat dengan God Spot yang sangat adem ayem.. kosong..hampa… tidak ada apa-apa…. alam ketiadaan, alam komunikasi dengan Penguasa Semesta Alam.

Dengan membiasakan rendahnya gelombang otak, secara phisically semua sel-sel tubuh…organ tubuh juga bekerja lambat..istirahat..  layaknya orang tidur lelap.  Demikian menjadikan banyak spiritual Hati terlihat awet muda, cerah,  segar… karena selalu mengistirahatkan tubuhnya setiap saat ketika bermain di dimensi Hati…. Setiap saat….kapan saja.  Dan hidup tentram,  karena gelombang otak tidur lelap…tidak  mungkin marah-marah…..emosi….

Di frekuensi Delta itu, Tuhan memberikan facility yang namanya hati kecil… batin…dengan bahasaNya.   Alat komunikasi yang harus ditemukan untuk komunikasi denganNya ketika ibadah.    Dan bila ketemu, ya bergetarlah dimensi tersebut ketika mengingatNya atau membaca ayat-ayatNya, hingga ke Arasy.  

Dan layaknya alat komunikasi tentu harus diisi pulsa… maka batin / hati kecil akan terasah dengan sering berbuat baik kepada sesama maupun seluruh ciptaanNya di alam semesta.  Keselarasan….
Dan agar frekuensi selalu “connect”, tentu alat komunikasi ini harus selalu On, alias selalu merasakanNya.  MengingatNya.   Sehingga bila selalu connect, kapan saja mudah untuk berkomunikasi.

Hati kecil juga bisa mendeteksi bahan dasar dari semua yang terlihat juga yang tak terlihat…..tidak bisa dibohongi, walaupun energi dari ciptaan Tuhan  yang tidak kelihatan…..
Dimensi hati kecil adalah dimensi alam bawah sadar yang paling dalam (delta).  Dan ilmuwan pun sudah menyatakan bahwa kecerdasan luarbiasa adalah di alam bawah sadar.  Kecerdasan Semesta.  Kecerdasan Illahi.

Untuk menggapai gelombang otak Delta, tentu harus melewati: gelombang Gamma (30 cps keatas), Beta (12 cps – 30 cps), Alpha (8 – 12 cps), dan Tetha (4 -  8 cps). Kendala untuk mencapai frekuensi batin adalah:  kebiasaan tidak seimbang yang selalu menggunakan gelombang tinggi seperti Gamma, Beta. 

Barrier akan terbentuk ketika selalu fokus di gelombang tinggi sehingga men ‘create” energi yg besar di gelombang tersebut, dan menjadi hambatan untuk masuk lebih dalam ke gelombang rendah.
Atau juga kebiasaan di gelombang  Alpha yg dominan, dengan keunggulan di gelombang tersebut sangat luar biasa…karena energi yg terhimpun bisa membengkokkan benda, mematikan lampu, atua membaca pikiran, dan lain-lain.  Namun juga menjadi barrier. Tembok besar yg menjadikan sulit masuk ke gelombang lebih rendah.

Demikian juga gelombang Alpha, Tetha yang dalam alam metafisik tidak terlihat itu juga bermukim alam mahluk lain seperti bangsa jin, bangsa ilmu, dan pusaka (benda ghoib). Inilah kenyataan, bahwa ketika orang ibadah sholat atau meditasi…tanpa sadar melihat mereka….mahluk-mahluk itu…karena gelombang otak kita masuk di dimensi gelombang mereka.   Efeknya, ibadah jadi tidak ada manfaat, habis sholat….harusnya mencegah perbuatan marah, emosi, keji dan mungkar….ya begitu ajah….karena salah gelombang.

Atau orang meditasi, kok ya jadi sakti atau malah ada yang ketumpangan mahluk halus lain……… kenapa? Ya karena meditasinya… tafakurnya…. masuk gelombang mereka.  Jangan salahkan mereka kalau marah merasuki sang meditasi…..karena mereka ikut….ada manusia masuk alam mereka….
Semua itu adalah energi (mahluk halus, ilmu energi, pusaka) yang masuk ke badan dan memenuhi ruang gelombang otak Alpha hingga Tetha.   Dan pastinya jadi barrier, tembok rintangan yg sangat besar untuk mencapai dimensi terbawah, yaitu hati kecil.

Ciri-ciri utama adalah: ketika menyebuh nama Penguasa Alam.. Allah…atau apapun namaNya… tidak merasakan getaran…..   atau ketika tarik nafas dalam di dada…terasa kurang lapang….sedikit sesak… bahkan ketika menyebut namaNya…malah jadi sakit di dada.   Pertanda, ada kekuatan lain yang menutup jalan menggapai ke pencerahan CahayaNya di hati, yaitu ‘mereka’ yang takut kalau manusia, dapat mengenalNya… kekuatanNya…. sang Cahaya (Nur Illahi tersebut).

Bila seseorang masih dirasuki ambisi, emosi, was-was, temperamen, sikat sana sini, bingung,, stress, padahal sudah rajin meditasi dan ibadah,  bisa jadi ketika melakukan ibadah itu semua….salah masuk frekuensi gelombang. Masuk alam nya mahluk-mahluk lain di alam frekuensi tersebut.   

Kadangkala ketika  masuk alam lain tersebut, manusia sering tergoda….karena keasyikan…. because alam tersebut kadang menyuguhkan atraksi luarbiasa…. Menjanjikan kehebatan penyembuhan… kesaktian… supranatural….  Sehingga manusia terlupa….. berhenti.  Dan  malas melanjutkan ke gelombang yang lebih rendah.  Hati kecil, ruang khusus komunikasi dengan Penguasa Alam.  Atau bahkan melanjutkan terus masuk God Spot… menuju alam ketiadaan…kehampaan yang Sejati.

Tempat  Asal menjadikan dari semua yang ada dan nyata ini.    Alam tentrem….tersibaknya rahasia semesta alam.

Salam Ikhlas,
mas Kris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar