Halaman

Jumat, 19 Oktober 2012

Intuisi… si Ilham yang dicari-cari


Salam Sahabat Mahakosmos,

Dalam Ilmu Marketing,  yaitu memulai suatu perencanaan produk, harga (price), tempat (place) dan promosi selalu dimulai dengan suatu intuisi yaitu mencari data sebanyaknya mengenai peluang.  Dan ketika peluang itu muncul, baru lahirlah suatu produk dan seterusnya.  Akhirnya kemudian produk itu dijual (Sales) kepada pasar yang sudah jelas ada meminta.

Dalam konsep agama, takdir, ketetapan itu sudah jelas untuk setiap insan manusia.   Jadi sebenarnya, manusia ya tinggal menjalankan saja perintah Tuhan, yaitu berupa intuisi atau ilham.  Apapun ketentuan ilham itu yang muncul pasti selalu lengkap dengan cara, solusi dan keluarbiasaan yang akan diperoleh.  Intuisi selalu muncul dari suatu yang tak pernah kita duga.  Rejeki yang tak tersangka-sangka.  Selalu muncul dari gelombang pikiran terdalam, yang berujung dari titik God Spot yang memancar karena sifat Rohman Rohiimnya yang penuh kasih memelihara manusia.

Karena berasal dari gelombang pikiran terdalam, sehingga banyak pelukis, penulis, atau penghasil karya luarbiasa yang menemukannya melalui jalan harus tidur dulu, atau suasana sangat hening maupun pengasingan yang sepi. Itulah intuisi, ilham yang datang bukan karena rekayasa pikiran., melainkan muncul begitu saja.  Hanya sekali.  Benarlah kata orang, rejeki datang hanya sekali. Rejeki, kesempatan tidak pernah datang dua kali. Intuisi lahir dari berbagai cara:

1.  Lahir dari olah rasa, olah hati terdalam yang disebut hati kecil, atau batin di gelombang delta (pikiran sedang tidur lelap tanpa mimpi), seperti yang digaungkan oleh Mahakosmos dengan latihan olah rasa, merasakan getaran apa yang akan terjadi, getaran penyebab penyakit, getaran motif, pikiran, sifat.   Getaran yang menandakan adanya energi (bahan dasar dari apa yang tidak terlihat tersebut)

2. Lahir dari suatu yang tidak pernah kita pikirkan, tiba-tiba muncul begitu saja. Dan hanya sekali.   Ketika seseorang sedang memperhatikan suatu tempat, tiba-tiba muncul begitu saja, tempat itu seperti cocok untuk suatu bisnis tertentu dan menjadi ramai.   Kemudian orang itu mengikuti intuisi tersebut, dan lahirlah ide pelaksanaan intuisi tersebut, akhrinya ternyata bisnis yang dilakukan berjalan lancar bahkan diluar dugaan.

3.  Lahir, datangnya dari orang lain.  Contohnya: tiba-tiba dia ditawarkan suatu peluang oleh temannya atau relasinya, dan kemudian diikuti – dijalankan – ditekuni, akhirnya menjadi suatu keluarbiasaan hidup.  Sebenarnya inilah makna silaturahim, bahwa silaturahim membawa rejeki.  Rejeki itu datangnya tidak gabruk jatuh dari langit, melainkan dari sebuah hubungan silaturahim, pertemanan.  Banyak orang mencari ide dengan mengikuti sebuah komunitas, mendengarkan, dan terkumpullah ide-ide yang keluar dari obrolah sesaat.

Namun apapun itu, rejeki datang dari sesama manusia, dari mereka yang tidak kita rencanakan datang kepada kita.  Baik tiba-tiba datang melalui telpon, email, tegur sapa  atau bahkan datang kerumah.
Benarlah riwayat Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah menolak orang bertamu, datang, atau bahkan meminta sedekah, pertolongan.  Berbaiklah kepada siapapun.  Etika luarbiasa.

Karena apapun yang datang dari kita adalah bukan suatu kebetulan, namun ada yang menggerakkan, ada yang mengatur yaitu Tuhan.    Semua yang datang kepada kita, itulah tugas, amanah yang datang dari Tuhan. Banyak manusia tidak menyadari bahwa ujian itu datang dari peristiwa hari demi hari dilalui yang datang diluar dugaan.Ketika ada yang datang orang minta tolong ke rumah, namun ditolak dijauhi karena ada tugas lebih berat menanti yaitu mengurus yayasan yatim piatu.   Tugas didepan mata kok malah mencari-cari tugas lain.

Banyak orang menyesal, karena menolak suatu tawaran atau peluang.  Karena habit maupun karakter yang suka  menolak.  Baru ditawari peluang, sudah berprasangka dan mem-vonis sendiri.   Allah ada dalam sangkaan hambaNya. 

Kehidupan sukses adalah juga ada dalam sangkaan manusia.  So, jangan pernah men-vonis bahkan bersangka negative terhadap sesuatu yang  belum terjadi.  Jalani saja.Ketahuilah banyak orang mengalami kesulitan karena habitnya yang berprasangka negative,  selalu senang menilai negatif suatu tawaran, bahkan menolak.  Apapun yang dilakukan bagaikan sangkaan program dalam diri yang terbentuk dan terakumulasi kuat karena kebiasaan dan jadilah kehidupan dia selalu tertolak dimana-mana. 

Banyak dari kita yang menjalani hidup dengan luarbiasa, bersahaja, kecukupan,  tiada  masalah, karena dia menjalaninya dengan positif, menerima apapun intuisi, siapapun yang datang kepadanya pada hari itu dengan positif.   Dan menjadi suatu rejeki yang tidak tersangka-sangka.  Alam semesta membalas dengan apa yang disangkanya.

Tanpa disadari, apa yang telah terjadi, kita sendiri yang memprogramnya.  Menjadi sebuah do’a.
Salam Ikhlas,
Mas Kris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar